Keunggulan Investasi Ternak Kambing
Perkembangan jaman membuat manusia harus melakukan langkah antisipasi mempersiapkan masa depan, salah satunya adalah dengan berinvestasi untuk mengembangkan dana yang dimiliki. Instrumen investasi bisa berupa menabung dengan harapan memperoleh bagi hasil, baik berupa tabungan biasa atau deposito yang menawarkan rate relatif lebih tinggi. Investasi lain di lembaga keuangan bisa berupa reksadana. Tulisan ini sedikit mengupas keuntungan berinvestasi dalam bentuk kambing.
Instrumen investasi lain bisa diwujudkan dalam bentuk aset riil berupa tanah, rumah, emas, atau benda berharga lainnya. Salahs atu aset riil dengan likuiditas tinggi adalah kambing. Kali ini, saya ulas sedikit kelebihan investasi dalam bentuk kambing dibanding deposito.
Banyak orang lebih memilih menyimpan uang di bank dalam bentuk tabungan atau deposito dengan harapan ada ‘kepastian’ mendapat keuntungan dan tentunya bisa diambil sewaktu-waktu. Berbeda dengan tanah atau rumah, meski berpotensi keuntungan lebih besar namun likuiditasnya tidak seperti tabungan di bank.
Aset riil berupa emas juga bagus likuiditasnya karena sangat mudah menjual emas baik dlam bentuk perhiasan atau batangan. Anda bisa menjual emas batangan di agen penjualan Logam Mulia. Bahkan dalam bentuk perhiasan bisa anda jual di tempat jual emas pinggiran jalan.
Ada satu investasi riil yang lebih menguntungkan dari deposito namun belum banyak yang dipilih oleh masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan yakni keunggulan investasi kambing. Di desa masih banyak ditemui orang menabung dengan memelihara kambing atau sapi. Dalam kasus ini saya bahas yang kambing saja.
Tahukah anda berapa potensi keuntungan berinvestasi kambing? Yang jelas, lebih besar dari deposito, percayalah. Allah SWT menciptakan kambing memiliki banyak manfaat seperti untuk digembala, diambil dagingnya, diambil kotorannya untuk pupuk, untuk pedoman hitungan zakat maal, dan di masa kini bisa pula untuk berinvestasi. Dan investasi berupa kambing ternyata menarik, lebih menarik dari deposito.
Sungguh luar biasa keunggulan investasi kambing dibanding deposito. Bahkan ada negara yang identik dengan domba yang masih kerabat kambing, yaitu New Zealand. Konon kabarnya populasi dombanya jauh lebih besara dari populasi manusianya.
Perbandingan Investasi Deposito dan Kambing
Saya pernah menabung deposito dengan jangka tiga bulan. Dengan dana 40 jtua rupiah, bagi hasil yang diperoleh sebesar 150 ribuan sebulan atau setara dengan 0,375%/bulan alias 4,5% setahun. Bandingkan dengan investasi dalam bentuk kambing.
Tahun ini saya mulai investasi kambing dalam usaha pembesaran kambing, bukan penggemukan kambing. Sistemny alami saja, beli kambing muda, dipelihara hingga cukup umur untuk qurban atau aqiqah dan dijual. Keuntungan diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual kembali tentu setelah dikurangi biaya perawata dan biaya lain.
Dengan modal 10 juta rupiah, saya bisa dapat 10 ekor bibit kambing berumur antara 6-8 bulan. Kambing di jual 8 bulan kemudian pas musim qurban. Per ekornya memerlukan modal satu juta rupiah untuk pengadaan dan biaya perawatan 30 ribu rupiah sebulan.
Harga jual kambing sebesar Rp 1.300.000,-. Berapa ungtungnya? Ya benar. Ada kenaikan Rp 300.000,- selama 8 bulan. Artinya ada keuntungan 3,75% sebulan. Bandingkan dengan deposito yang hanya sepersepuluhnya, right?
Kendala Waktu dan Tenaga
Jika banyak orang desa terkendala biaya untuk berusaha, alasan klasik orang kota dalam beternak kambing biasanya tidak ada waktu dan tenaga, ditambah lagi tidak punya lahan untuk bikin kandangnya.
Itu adalah alasan, bukan? Sama seperti deposito dan reksadana, itupun anda tentu tidak ada waktu dan tenaga untuk memutar uang agar mendapat keuntungan. Sama halnya dengan investasi perkambingan. Jika dengan ilustrasi diatas anda merasa terprovokasi, itu sudah menjadi poin plus. Jangan biarkan passion itu pudar kembali seiring berputarnya jarum jam.
Apa langkah selanjutnya jika anda ingin bisnis kambing? Namanya bisa bermacam-macam, apakah bisnis kambing, ternak kambing, penggemukan kambing, pembesaran kambing, atau kambingisasi. Yang perlu anda lakukan adalah mencari mitra yang mampu mengelola kambing dari pengadaan bibit, perawatan, hingga penjualannya nanti.
Dengan bermitra bersama pihak lain, tentunya potensi pengembangan 3,75% sebulan akan turun. Dengan pola bagi hasul 50:50, maka potensi penghasilan anda masih akan berada di angka 1,87% sebulan. Angka itu masih 5x deposito. Bagaimana, masih beminat investasi berbasiskeunggulan investasi kambing?
Jika masih tertarik, silakan PM saya di menu kontak untuk memutar uang anda. Ketika uang anda tersimpan di bank, itu artinya jadi dana nganggur. Kalaupun bank berjanji memutarnya, tentu tidak kepada petani kambing yang ‘hanya’ bermodal keahlian merawat kambing. Bank biasanya menyalurkan dananya ke perusahaan besar setidaknya perorangan yang punya agunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar